Home »
Mitos Budaya
» Mitos Dewa Seth
Mitos Dewa Seth
Mesir kuno identik dengan piramida, mumi, dan mitologi menawan tentang dewa-dewa.
Di antara semua dewa Mesir kuno, salah satu yang dianggap paling kuat adalah Seth atau Set, sang dewa gurun, badai, kegelapan, dan kekacauan.
Kekuatan besarnya membuat Set mendapatkan panggilan ‘Yang Mulia’, julukan yang selain dirinya hanya digunakan untuk memanggil Ra, dewa matahari.
Set adalah penguasa perkasa dari Mesir Hulu dan Ombos yang terletak di tepi barat Sungai Nil.
Set dianggap infertil (tidak subur) seperti gurun dimana dia dikaitkan.
Mitologi Set
Dalam mitologi Mesir, Set sering digambarkan sebagai makhluk aneh dan misterius yang dikenal sebagai binatang Set.
Kadang-kadang, Set digambarkan sebagai makhluk dengan badan anjing, moncong melengkung, telinga persegi, dan ekor bercabang.
Di lain waktu, Set digambarkan sebagai memiliki tubuh manusia dengan kepala yang memiliki fitur binatang Set.
Binatang Set tidak menyerupai hewan tertentu, melainkan dapat dianggap sebagai gabungan dari aardvark, keledai, dan serigala.
Set merupakan anak dari Geb (dewa bumi) dan Nut (dewi langit) dan cucu dewa matahari Ra.
Set adalah saudara dari Osiris (dewa kesuburan), Isis (dewi kesuburan), dan Nephthys (dewi ritual kematian) yang juga menjadi istrinya.
Dalam mitologi Mesir, Set adalah pelindung Mesir Hulu, sedangkan Osiris adalah penguasa Mesir Hilir.
Menurut mitologi Mesir, Set merupakan saudara jahat yang membunuh Osiris dan kemudian memotong-motong tubuhnya.
Kisah lantas menyebutkan bahwa Isis, istri Osiris, berhasil mengumpulkan potongan-potongan mayat suaminya untuk selanjutnya dibalsem oleh Dewa Anubis yang merupakan putra Nephthys
Jadi, Osiris menjadi mumi Mesir pertama dan kemudian memerintah dunia bawah sebagai hakim orang mati.
Isis lantas mengandung Horus dengan hanya mayat Osiris atau dengan potongan mayatnya.
Horus, anak Osiris kemudian tumbuh dan menjadi musuh Set.
Keinginan untuk membalas pembunuhan ayahnya melahirkan perang antara Horus dan Set yang diyakini berlangsung sekitar delapan puluh tahun.
Pada akhirnya, perang dimenangkan oleh Horus yang lantas membuang Set ke padang gurun untuk kemudian menjadi penguasa baik Mesir Hulu dan Hilir.
Dari titik ini cerita menjadi sedikit membingungkan karena beberapa mitos mengatakan bahwa Set dibuang ke gurun untuk selamanya, sedangkan mitos lain menggambarkan Set menjadi pelindung perahu Ra di dunia bawah.
Dasar dari mitos-mitos ini dan transformasi Set dari dewa menjadi perwujudan kejahatan, bagaimanapun, tidak begitu jelas.
Awalnya, dia disembah di Mesir Atas. Bahkan setelah penyatuan Mesir, Set terbukti dihormati oleh orang Mesir bersama dengan dewa kesuburan Osiris.
Banyak yang percaya bahwa mitologi Set merupakan cerminan dari dinamika Mesir Hulu dimana terjadi penaklukan pengikut Set oleh penyembah Horus.
Jadi, ketika Menes, dinasti pertama firaun, mencoba menyatukan kedua bagian Mesir, penyembah Set menolak untuk memuja Horus sehingga Set lantas digambarkan sebagai dewa jahat.
Jadi, mitos Set dan Osiris mungkin merupakan cerminan dari konflik politik antar kepercayaan.
Perseteruan antara Set dengan Osiris atau Horus bisa pula melambangkan perseteruan antara gurun tandus yang diwakili oleh Set, dan banjir Sungai Nil pembawa kesuburan yang diwakili oleh Osiris dan Horus.
Namun demikian, posisi Set tetap digambarkan dalam mitos Mesir sebagai salah satu dewa terkuat yang melindungi Dewa Matahari Ra dari ular Apep yang berbahaya, yang tidak ada dewa lain bisa mengalahkannya
Articel Terkait
0 komentar:
Post a Comment